Desain???
Ø Kemampuan untuk mencerna dan menganalisa apa yang terjadi dalam garment akan menghasilkan koreksi, penjelasan, dan pengembangan dalam desain. Kadang desain yang menarik muncul karena ada “permasalahan,” bila terjadi, ini merupakan keuntungan untuk merefleksikannya pada karya desain, dan harus menjelaskannya bahwa itu adalah hal yang disengaja.
Ø Memperhatikan unsur dan prinsip desain akan membantu untuk mengevaluasi kekuatan yang dimiliki desainer lain dan untuk melihat trend serta perubahan pasar.
Ø Elemen dan prinsip desain dipelajari secara formal, dimana akan dibuat pada bentuk tugas serta diwujudkan dalam eksperimen busana .
Unsur-unsur Desain
ü Mendesain adalah upaya untuk menyatukan unsur-unsur yang telah diketahui dalam bentuk baru dan menarik, sebagai cara untuk menciptakan kombinasi yang fresh pada produk. Unsur-unsur utama dalam desain fashion adalah Silhouette, Line, dan Texture.
Silhouette
v Garmen adalah 3 dimensi, outline dan bentuk keseluruhan yang digunakan
pada silhoutte. Silhouette ini akan berubah ketika garmen dipandang 360 derajat (Di Amerika Serikat, para desainer menyebut silhouette sebagai “tubuh”).
v Silhouette adalah bentuk pertama dari garmen, dilihat dari kejauhan dan sebelum detail diperoleh.
v Sebuah koleksi tidak boleh memiliki terlalu banyak variasi dalam bentuk silhouetnya, dimana bentuk atas dan bawah perlu memiliki keseimbangan visual dan proporsional untuk menghasilkan efek harmonis.
v Berkaitan dengan silhouette, adalah volume kesan penuh dan padat, atau kurus, biasanya akan tampak pada silhouette.
v Garmen akan memiliki kualitas ringan atau berat tergantung dari penggunaan kainnya. Gaya pakaian pada akhirnya sangat berhubungan dengan bentuk tubuh perempuan ideal saat ini.
Di masa lalu, pakaian dibuat dari kualitas silhouette yang dramatis. Pada abad ke 15, perempuan menikah menggunakan baju kragh tinggi dan kain yang bertumpuk untuk memberikan kesan besar pada perut serta dapat memberi ilusi kehamilan atau kesuburan. Baju pannier dan farthingdale pada 1720 sangat datar dan lebar, sehingga perempuan sulit untuk berjalan melalui pintu atau ketika berpakaian satu sama lain di jalan.
Pada 1947, setelah PD II, Christian Dior mengejutkan dunia dengan koleksi “New look”-nya, baju atasan dengan leher berkancing dan rok panjang untuk perempuan. Sejak 1920, kaki perempuan di tampakkan oleh fashion; rok dipendekkan hingga paha dan merupakan cikal bakal baju ketat (pantyhose), terlihatnya kaki dan digunakannya celana panjang oleh perempuan telah memperkaya silhouette perempuan.
Macam – macam Silhouette
Sheath Shift A-Line Tent Empie Fit&Flare Empire Line
Line/garis
Kita mengungkapkan emosi dan psikologis berbeda pada variasi garis yang digunakan dalam desain.
Ø Garis dapat keras atau lembut, mengesankan kekakuan atau fleksibilitas. Ia dapat bergerak ke segala arah, membuat yang melihatnya memandang ke atas atau keseluruh tubuh. Ia dapat menekankan/memperjelas atau mengaburkan bentuk tubuh. Dapat juga menciptakan kesan kurus atau gemuk.
Ø Garis yang paling banyak digunakan dalam fashion adalah dalam
pembentukan pola dan pemasangannya.
Ø Garis vertikal menciptakan efek panjang dan elegan karena membawa mata
untuk melihat tubuh dari atas ke bawah.
Ø Garis horisontal cenderung lebih pendek dan mengesankan tubuh yang lebar.
Ø Garis melintang membuat tubuh jadi lebih pendek dan gemuk.
Ø Dalam pemotongan bias, garis diagonal yang melingkari tubuh
Mengesankan kain yang ringan dan dinamis.
Ø Garis juga dapat memberikan efek yang kuat.
Ø Garis berkelok akan menambah kesan penuh dan feminitas pada pakaian sering digunakan untuk meminimalisir bahu serta menarik perhatian ke bagian dada dan pinggul.
Texture
Kain atau bahan yang membentuk pakaian dapat membuat orang kelihatan bagus, baik dalam gambar maupun kenyataannya. Keduanya merupakan unsur visual dan sensual dalam desain fashion. Sebagian besar fashion desainer sebelum membuat sketsa, mereka lebih memilih untuk terinspirasi dari tekstur dan bahan, daripada harus memilih bahan yang sesuai untuk sketsa.
Seorang fashion desainer membutuhkan pengalaman untuk mengetahui sifat bahan. bahan sendiri, dipilih berdasarkan musim, garis dan silhouette yang dinginkan, harga untuk target market dan warna. Warna sebenarnya dapat juga disesuaikan pada tahap perubahan, tetapi tekstur dan perlengkapan bahan tetap sama.
Pakaian tidak hanya merupakan pengalaman visual tapi juga pengalaman sensorik. Untuk itu, sangat penting untuk merasakan kain dan mengujinya untuk kepentingan yang berkaitan.
ü Kain dengan permukaan dalam dan kasar, serta tebal dibutuhkan pada cuaca dingin, sedangkan yang lembut, rata, atau bahan yang dapat menyerap cocok untuk musim panas.
ü Tekstur yang berbeda diperlukan untuk keperluan berbagai jenis pakaian.
ü Setelan dan jas memerlukan kain yang keras, yang dapat menunjukkan detail yang tajam seperti pada kerah dan kantong.
ü Pakaian santai membutuhkan bahan yang kasar dan hangat, sehingga nyaman untuk membawa barang lainnya.
ü Gaun malam membutuhkan bahan yang ringan, fleksibel, seduktif yang dapat mengundang sentuhan, contohnya adalah Jersey, satin, crepe dan chiffon.
ü Tekstur yang kontras akan memperlihatkan perbedaan bahan dan terkesan aneh.
Prinsip – Prinsip Desain
• Repitisi : penggunaan elemen desain, detail atau perlengkapan pada lebih dari satu pakaian. Fitur ini dapat diulang secara regular atau tidak reguler. Efek ganda ini dapat digunakan untuk mendramatisir desain. Beberapa contoh repitisi, seperti penempatan kancing, adalah hal biasa sampai kita melihat versi lainnya. Tubuh manusia adalah simestris dengan demikian, repetisi tidak dapat dihindari.
• Rhytm : Seperti dalam musik, rhytm memiliki efek yang kuat, baik ia muncul
dalam repetisi atau motif kain.
• Graduation : jenis yang lebih kompleks dari repetisi, dimana fitur-fitur dalam pakaian dikerjakan untuk menambahkan atau menghilangkan ukuran. Contohnya, sequins pada pakaian malam dapat dibubuhkan dengan banyak pada bagian bawah tapi semakin ke atas semakin tidak ada.
• Radiation : Ialah cara kita melihat secara visual seluruh bagian menjadi satu dalam bentuk keseluruhan. Hal ini dilakukan dengan mengukur dengan mata. Kita dapat menciptakan ilusi tentang bentuk tubuh dengan mengubah proporsi desain atau dengan memindahkan detailnya
• Contrast : Ialah suatu bentuk, warna maupun materian yang digunakan saling bertentangan
• Harmony : Ialah Keselarasan dalam suatu busana
• Balance : Keseimbangan dalam Busana, Balance di bagi 3 yaitu; Simetris, Asimetris dan Radikal
• Proportion
Sumber : Dra. Angraeni dan Adlien Fadhila, S. Sn M.Ds.
Diposkan oleh : Saffinathus Shahra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar