Unsur-unsur Desain
Mendesain adalah upaya untuk menyatukan unsur-unsur yang telah diketahui dalam bentuk baru dan menarik, sebagai cara untuk menciptakan kombinasi yang fresh pada produk. Unsur-unsur utama dalam desain fashion adalah Silhouette, Line, dan Texture.
Silhoutte:
Garmen adalah 3 dimensi, outline dan bentuk keseluruhan yang digunakan
pada silhoutte. Silhouette ini akan berubah ketika garmen dipandang 360 derajat (Di Amerika Serikat, para desainer menyebut silhouette sebagai “tubuh”).
Silhouette adalah bentuk pertama dari garmen, dilihat dari kejauhan dan sebelum detail diperoleh.
Sebuah koleksi tidak boleh memiliki terlalu banyak variasi dalam bentuk silhouetnya, dimana bentuk atas dan bawah perlu memiliki keseimbangan visual dan proporsional untuk menghasilkan efek harmonis.
Berkaitan dengan silhouette, adalah volume kesan penuh dan padat, atau kurus, biasanya akan tampak pada silhouette.
Garmen akan memiliki kualitas ringan atau berat tergantung dari penggunaan kainnya. Gaya pakaian pada akhirnya sangat berhubungan dengan bentuk tubuh perempuan ideal saat ini.
Di masa lalu, pakaian dibuat dari kualitas silhouette yang dramatis. Pada abad ke 15, perempuan menikah menggunakan baju kragh tinggi dan kain yang bertumpuk untuk memberikan kesan besar pada perut serta dapat memberi ilusi kehamilan atau kesuburan. Baju pannier dan farthingdale pada 1720 sangat datar dan lebar, sehingga perempuan sulit untuk berjalan melalui pintu atau ketika berpakaian satu sama lain di jalan.
Pada 1947, setelah PD II, Christian Dior mengejutkan dunia dengan koleksi “New look”-nya, baju atasan dengan leher berkancing dan rok panjang untuk perempuan. Sejak 1920, kaki perempuan di tampakkan oleh fashion; rok dipendekkan hingga paha dan merupakan cikal bakal baju ketat (pantyhose), terlihatnya kaki dan digunakannya celana panjang oleh perempuan telah memperkaya silhouette perempuan.
Macam - macam silhouett :
Line/garis
Kita mengungkapkan emosi dan psikologis berbeda pada variasi garis yang digunakan dalam desain.
Garis dapat keras atau lembut, mengesankan kekakuan atau fleksibilitas. Ia dapat bergerak ke segala arah, membuat yang melihatnya memandang ke atas atau keseluruh tubuh. Ia dapat menekankan/memperjelas atau mengaburkan bentuk tubuh. Dapat juga menciptakan kesan kurus atau gemuk.
Garis yang paling banyak digunakan dalam fashion adalah dalam
pembentukan pola dan pemasangannya.
Garis vertikal menciptakan efek panjang dan elegan karena membawa mata
untuk melihat tubuh dari atas ke bawah.
Garis horisontal cenderung lebih pendek dan mengesankan tubuh yang lebar.
Garis melintang membuat tubuh jadi lebih pendek dan gemuk.
Dalam pemotongan bias, garis diagonal yang melingkari tubuh
Mengesankan kain yang ringan dan dinamis.
Garis juga dapat memberikan efek yang kuat.
Garis berkelok akan menambah kesan penuh dan feminitas pada pakaian sering digunakan untuk meminimalisir bahu serta menarik perhatian ke bagian dada dan pinggul.
Texture
Kain atau bahan yang membentuk pakaian dapat membuat orang kelihatan bagus, baik dalam gambar maupun kenyataannya. Keduanya merupakan unsur visual dan sensual dalam desain fashion. Sebagian besar fashion desainer sebelum membuat sketsa, mereka lebih memilih untuk terinspirasi dari tekstur dan bahan, daripada harus memilih bahan yang sesuai untuk sketsa.
Seorang fashion desainer membutuhkan pengalaman untuk mengetahui sifat bahan. bahan sendiri, dipilih berdasarkan musim, garis dan silhouette yang dinginkan, harga untuk target market dan warna. Warna sebenarnya dapat juga disesuaikan pada tahap perubahan, tetapi tekstur dan perlengkapan bahan tetap sama.
Pakaian tidak hanya merupakan pengalaman visual tapi juga pengalaman sensorik. Untuk itu, sangat penting untuk merasakan kain dan mengujinya untuk kepentingan yang berkaitan.
Kain dengan permukaan dalam dan kasar, serta tebal dibutuhkan pada cuaca dingin, sedangkan yang lembut, rata, atau bahan yang dapat menyerap cocok untuk musim panas.
Tekstur yang berbeda diperlukan untuk keperluan berbagai jenis pakaian.
Setelan dan jas memerlukan kain yang keras, yang dapat menunjukkan detail yang tajam seperti pada kerah dan kantong.
Pakaian santai membutuhkan bahan yang kasar dan hangat, sehingga nyaman untuk membawa barang lainnya.
Gaun malam membutuhkan bahan yang ringan, fleksibel, seduktif yang dapat mengundang sentuhan, contohnya adalah Jersey, satin, crepe dan chiffon.
Tekstur yang kontras akan memperlihatkan perbedaan bahan dan terkesan aneh.
Unsur-unsur Desain
qMendesain adalah upaya untuk menyatukan unsur-unsur yang telah diketahui dalam bentuk baru dan menarik, sebagai cara untuk menciptakan kombinasi yang fresh pada produk. Unsur-unsur utama dalam desain fashion adalah Silhouette, Line, dan Texture. Cara menggunakan elemen ini disebut dengan prinsip.
adapun prinsip tersebut adalah :
•Repitisi
•Rhytm
•Graduation
•Radiation
•Contrast
•Harmony
•Balance
•Proportion.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar