Minggu, 15 April 2012

Prinsip Dalam Desain

Prinsip Dalam Desain
Prinsip dalam desain tidak selalu diajarkan, didiskusikan   atau digunakan. Ia adalah bagian penting dari estetika dan alat bagi desainer untuk menyesuaikan fokus dan efek desain. Dengan mengetahui dan dapat mengubahnya akan membantu untuk memandang desain secara objektif serta kunci keberhasilan dalam suatu desain.
Repetisi
Repetisi adalah penggunaan elemen desain, detail atau perlengkapan pada lebih dari satu pakaian. Fitur ini dapat diulang secara regular atau tidak reguler. Efek ganda ini dapat digunakan untuk mendramatisir desain. Beberapa contoh repitisi, seperti penempatan kancing, adalah hal biasa sampai kita melihat versi lainnya. Tubuh manusia adalah simestris dengan demikian, repetisi tidak dapat dihindari.
Repetisi juga dapat merupakan bagian dari struktur kain, seperti lipatan/pleats atau panel pada rok, atau justru ia merupakan fitur dari kain itu sendiri, seperti garis-garis atau kain dengan motif yang sama
 
 
Graduation
Graduation adalah jenis yang lebih kompleks dari repetisi, dimana fitur-fitur dalam pakaian dikerjakan untuk menambahkan atau menghilangkan ukuran.
Contohnya,
sequins pada pakaian malam dapat dibubuhkan dengan banyak pada bagian bawah tapi semakin ke atas semakin tidak ada.
Sulaman dapat ditempelkan pada bagian tengah baju hangat, tapi semakin kesamping sulaman itu semakin hilang. Mata kita akan melihat perubahan yang tampak dalam desain, dengan demikian graduation dapat digunakan untuk menghilangkan perhatian mata.
   
Rhytm 
Seperti dalam musik, rhytm memiliki efek yang kuat, baik ia muncul dalam repetisi  atau motif kain.
 
Contras
Kontras adalah salah satu prinsip desain yang paling berguna, ia dapat menyebabkan mata untuk mengevaluasi ulang pentingnya satu area fokus dibandingkan dengan bagian lain.
Ia menghilangkan kebosanan pada tampilan secara keseluruhan, seperti ketika menggunakan baju dengan ikat pinggang yang kontras.
Warna akan menyebabkan timbulnya perhatian dan pada hal lain yang ada di dalamnya. Penempatan fitur yang kontras membutuhkan perhatian yang rinci.
Kontras pada kain akan menyebabkan semakin kuatnya perbedaan diantara jenis-jenis kain tersebut, contohnya jaket wool yang dipadukan dengan blouse sutera.
 Kontras tidak selalu harus ekstrim, karena yang kita bicarakan di sini adalah kontras yang serasi 
 
Harmony
Harmoni bukan merupakan kebalikan kontras, tapi di dalamnya lebih mengandung adanya kesamaan dibandingkan dengan perbedaan, misalnya kain yang dipadukan dengan serasi.
vKain yang lembut dan bentuk memutar akan menjadi harmonis bila dipadukan, dibandingkan kita mendesainnya dengan potongan tajam atau pakaian kaku.
vFashion italia dikenal sebagai pengguna harmonisasi antara kain yang lembut dan warna yang dipadukan dengan penjahitan organik dan tidak agresif.
vSebuah koleksi harmonis akan mudah untuk dipadupadan dan secara umum akan dapat menjual dirinya sendiri tanpa bantuan staff penjualan 
.
Balance
Tubuh kita adalah simetris yang mengikuti sumbu vertikal, dan ada kecenderungan bagi mata dan otak kita untuk memeliharanya. Kita juga mencari keseimbangan dalam pakaian.
Keseimbangan vertikal adalah ketika kita ingin melihat fitur dari kiri ke kanan, kelepak kragh yang sesuai, kantong baju yang ukurannya sama dan sejajar, bahkan jarak antara lubang kancing.
Keseimbangan horisontal akan tercermin apabila kita mengatakan bahwa bagian atas baju terlihat berat apabila terlalu ditekankan pada bagian leher, atau bagian bawah tampak berat apabila menggunakan rok yang terlalu berat atau mengembang.
Fokus pada desain asimetris seringkali membutuhkan detail yang lebih kecil ditempat yang bukan fokus sehingga ada unsur keseimbangan. Kita tidak hanya melihat pakaian dari depan dan belakang saja, tetapi juga dari sisi lainnya.
Seluruh aspek harus dapat memenuhi prinsip keseimbangan, tetapi hal ini tidak akan kita temukan pada fashion post modernism jepang dan belgia.
 
Proportion
Telah banyak yang ditulis tentang proporsi dalam karya seni, arsitektur dan desain, dan hal ini penting untuk diaplikasikan pada fashion sebagai aturan atau alat untuk mendapat tanggapan. Namun demikian, prinsip yang sama yang diterapkan kadang-kadang akan membuat suatu desain menjadi bagus atau sebaliknya.
Proportion/proporsi adalah cara kita melihat secara visual seluruh bagian menjadi satu dalam bentuk keseluruhan. Hal ini dilakukan dengan mengukur dengan mata.
Kita dapat menciptakan ilusi tentang bentuk tubuh dengan mengubah proporsi desain atau dengan memindahkan detailnya